13 Nov 2018

boot loader

A. Pengertian Boot Loader

Boot Loader adalah suatu program yang sudah tertanam pada suatu sistem operasi untuk mem-boot atau memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk dan media boot lainnya seperti flashdisk  (contohnya GRUB dan LILO). Biasanya Boot Loader digunakan untuk memilih sistem operasi yang ada pada hard disk karena pada hard disk tersebut memiliki lebih dari 1 sistem operasi. Boot Loader ini, dimuat pada BIOS komputer, yang kemudian digunakan untuk memanggil kernel suatu sistem operasi.
Jadi, Boot Loader ini digunakan untuk memilih dan memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk dan media boot lainnya. Misalnya, pada hard disk terdapat sistem operasi GNU/Linux Mandriva 2010.1 dan Ubuntu 10.10. Nah, anda bisa menggunakan salah satu Boot Loader yang sudah disediakan dari kedua sistem operasi tersebut. Boot Loader, harus dipasang pada MBR (Master Boot Record) pada hard disk atau media boot lainnya agar sistem operasi yang terdapat pada hard disk atau media boot lainnya bisa di-boot dengan baik.
Bootloader adalah aplikasi pertama yang dijalankan bios sesaat setelah booting. Bootloader akan meload kernel yang menjalankan sistem operasi.
Dalam beberapa sistem, terdapat bootloader yang berbeda. Bootloader Windows, berbeda dengan Bootloader Linux, Berbeda juga dengan bootloader BSD.
a. Boot Manager
Boot manager merupakan sebuah aplikasi yang terdapat hampir di seluruh sistem operasi termasuk linux.
Boot manager ini digunakan untuk multiple
boot. Dengan boot manager, kita bisa mengatur proses booting. Bila kita menginginkan OS yang kita
gunakan dibaca oleh BIOS tanpa menggunakan Disk
Boot maka kita memerlukan Boot Loader program yang terinstall pada MBR ( Master Boot Record ).
Boot loader program dimuat di dalam BIOS komputer dan bertugas untuk membaca kernel yang ada di dalam suatu sistem operasi serta memberi kendali terhadap jalannya sistem pada kernel. Kernel akan dapat melakukan inisiasi pada sistem serta mengendalikannya. Sebagai contoh, saat kita ingin menggunakan 2 sistem operasi pada satu komputer, misal ingin menginstall ubuntu dimana kita telah menginstall windows vista di komputer. Apabila ubuntu telah terinstall di hardisk maka secara otomatis ubuntu akan mengeluarkan pilihan booting untuk multiple boot.
b. GRUB
GRUB (Grand Unified Bootloader) yaitu program boot loader untuk Linux yang paling sering digunakan. GRUB digunakan pada system operasi linux dimana
program berukuran kecil yang biasanya muncul setelah BIOS selesai dijalankan. Hal ini berlaku apabila kita telah melakukan instalasi linux, sehingga akan muncul pilihan sistem operasi pada saat proses booting sehingga akan dapat dilakukan dual boot atau multiple boot. Biasanya, saat daftar menu grub ditampilkan namun kita tidak melakukan pemilihan system operasi yang akan digunakan maka secara otomatis system operasi yang akan dijalankan adalah Linux. Kita dapat melakukan pengaturan pada GRUB seperti pengaturan pilihan system operasi yang dipilih pertama kali, lama suatu grub mulai melakukan booting, pengaturan warna yang digunakan sebagai background dan tulisan pada menu grub, member password pada grub, dan lain-lain. Namun, apabila kita melakukan pengaturan pada GRUB kita harus berhati-hati karena jika kita melakukan kesalahan dalam pengeditan maka saat booting GRUB tidak bisa masuk ke system operasi yang disediakan.
c. LILO
LILO (Linux Loader) yaitu boot loader yang memang ampuh dan dikembangkan untuk Linux. LILO dapat digunakan untuk memilih Linux atau sistem operasi
lain pada saat booting. LILO biasanya digunakan pada mesin intel-compatible dan biasanya ada pada distribusi RedHat dan turunanya. LILO tidak bergantung pada file sistem tertentu dan dapat memuat kernel dari floppy disk maupun dari harddisk. Kita tidak perlu melakukan penginstalan LILO karena sewaktu kita menginstall Linux RedHat beserta turunannya maka secara otomatis LILO telah
ikut terinstall. Seperti pada GRUB, kita juga bisa melakukan pengaturan pada LILO dengan menggunakan text editor. Dalam pengaturan ini, hanya user root saja yang diberikan hak untuk melakukan pengaturan. Jika dibandingkan dengan GRUB, LILO ini lebih rumit dalam proses pemilihan sistem operasi sebab perintahnya harus diketikkan.


B. menambah user tanpa membuat group, dan tanpa mengatur password 

# useradd nama_user

 Jadi kalo mau buat user Andi, Ana, Anita 

~$ sudo su

 Tunggu bentar terus ketik password yg udah di set

 # useradd Andi

 # useradd Ana

 # useradd Anita .

 Kalo mau buat group 

# groupadd SD 

#groupadd SMP

# groupadd SMA 


C. Membuat Password

$ sudo usermod -a -g sudoway SD
$ group SD
SD : anita sambashare sudoway
$

D. Menghapus Grup

groupdel SD
groupdel SMA

/etc/group

E. pengertian tentang direktori file pada linux

  • /root = Direktori home untuk user root (user khusus dengan priviledges hampir tak terbatas)
  • /dev =Berisi file system khusus yang merupakan refleksi device hardware yang dikenali dan digunakan sistem
  • /home = Berisi direktori-direktori yang merupakan direktori home untuk user biasa dan aplikasi tertentu
  • /usr/src = Memuatkan source kode untuk linux kernel
  • /bin = Berisi file-file binary standar yang dapat digunakan oleh seluruh user baik user biasa maupun super user

6 Nov 2018

TUGAS DHCP

DHCP

Pengertian DHCP

DHCP atau lengkapnya Dynamic Host Configuration Protocol merupakan layanan yang secara otomatis memberikan ip address ke komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor ip address disebut DHCP Server dan yang meminta nomor ip address disebut DHCP Client.

Dengan adanya layanan DHCP seorang administrator jaringan tidak perlu repot - repot untuk memberikan nomor ip address secara manual ke setiap komputer yang ada dalam jaringan saat konfigurasi TCP / IP, tetapi hanya cukup memberikan referensi ke DHCP. Selain memberikan alamat IP Address, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti Default Gateway dan DNS server.

Tahapan Cara Kerja DHCP Server

Pengertian Cara Kerja DHCP Server Beserta Fitur dan Manfaat Kerugian
Gambar Proses DHCP Server Bekerja
  • IP Least Request - Merupakan proses saat client meminta nomor IP ke server (broadcast mencari DHCP server).
  • IP Least Offer - DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. 
  • IP Lease Selection - Client memilih penawaran DHCP server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server.
  • IP Lease Acknowledge - DHCP server memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada client dengan sebuah ACKnowledgment. Setelah server memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool.
  • Lease Period - Pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai, nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada client yang membutuhkan.

Fitur yang Ditawarkan Oleh DHCP (Jenis Alokasi DHCP)

DHCP server mengenal tiga macam jenis alokasi, yaitu:
  1. Manual Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mencatat MAC address dari setiap komputer dan untuk setiap MAC address tersebut sudah ditentukan masing-masing IP address-nya.
  2. Automatic Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mana hanya mengandung IP address yang nantinya akan diberikan kepada komputer client. Sekali suatu alamat IP terasosiasi dengan suatu MAC address pada komputer, maka ia akan secara permanen diasosiasikan dengan MAC address tersebut sampai administrator server merubahnya secara manual.
  3. Dynamic Allocation : Hal ini sama halnya seperti automatic allocation, tetapi server akan mencatat status peminjaman IP address (leases) dan akan memberikan alamat IP yang lease-nya sudah expire kepada client DHCP atau komputer yang lainnya.

Manfaat Dari Layanan DHCP

  • Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
  • Memudahkan seorang administrator jaringan dalam memberikan nomor ip address secara otomatis di komputer dalam jaringan tanpa harus mengisi secara manual.
  • Menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. 
  • Didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
  • Memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
  • Memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
  • Memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client, seperti DNS Server & Default Gateway.
  • Mencegah terjadinya IP Conflict

Kerugian Dari Layanan DHCP

  • Semua pemberian nomor IP Address bergantung pada Server, Jadi jika server mati / off maka semua komputer client akan terkena dampaknya juga seperti disconect dan tidak saling terhubung.
  • Tidak adanya otorasi ( pembuktian keaslian ). Selama komunikasi antara DHCP sever dan DHCP klien. Sehingga DHCP server tidak mengetahui jika ada DHCP klien yang tidak sah didalam jaringan. Juga DHCP klien tidak mengetahui ada DHCP server yang tidak sah didalam jaringan. Jadi kemungkinan ada komputer DHCP server dan klien palsu ( yang tidak termasuk dalam jaringan yang dibuat ).


Source : http://www.begal-tech.com/2015/06/pengertian-cara-kerja-dhcp-server-keuntungan-kerugian.html#ixzz5W7sBk049




CARA KERJA DHCP SERVER
  1. Buka debian dan login admin, kemudian root dengan ketik perintah “su”
1
  1. Kemudian buka instalan debian server dan ketikkan “apt-get install ics-dhcp-server”
2
  1. Kita setting kejaringan terlebih dahulu. Pada adaptor 1 kita beri “Adaptor Ter-bridge” kemudian ijinkan semua.
3
  1. Ketik perintah “nano /etc/network/interfaces” ipnya kita ganti static
4
  1. Tekan “CTRL X” ketik perintah “/etc/init.d/networking restart”
5
  1. Ketik perintah “ifconfig” jika ip sudah keluar langsung lanjut, jika ip beluk keluar bisa direstart terlebih dahulu.
6
  1. Ketikkan perintah “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf dan nakan muncul tampilan seperti ini dan kita hilangkan tanda “#”
7
8. Lalu kita restart dengan ketik perintah “/etc/init.d/isc-dhcp-server restart”
8
  1. Ketik lagi perintah “ifconfig”
9.png
SETTING UNTUK CLIENT
  1. Setting jaringan pada adaptor 1 “adaptor ter-bridge” ijinkan semua.
11.png
  1. Ketik perintah “nano /etc/network/interfaces” ipnya harus “dhcp” karena ini sebagai “client”
22
  1. Kemudian Ctrl x dan restart dengan ketik perintah “/etc/init.d/networking restart”
33.jpg4. Kemudian masuk pada “ifconfig” kita cek apakah ipnya sudah ada
44
5. Jika sudah ada ipnya langsung kita ke ping ke ip client dengan ip “192.168.9.2”
55.png
  1. Kita juga harus ping pada ip server yaitu 192.168.9.1 jika sudah TTL kita setting dhcp server-clientnya sukses.
66.png